Keindahan Bulan Purnama Membawa Kesucian Bagi Umat Hindu



Indahnya bulan purnama dibalik Pura Parahyangan Jagat Guru (3/12/17)
- Imanuel Eka Pranata -

Bulan purnama/bulan penuh merupakan pemandangan yang sangat indah karena bentuknya yang utuh dan cahayanya menarik perhatian. Cahayanya lebih terang jika dibandingkan dengan jenis-jenis bulan lainnya. Bulan ini muncul hanya satu kali dalam satu bulan. Saat munculnya bulan purnama, biasanya masyarakat lain hanya menikmati keindahan bulan yang berbentuk sempurna tersebut dari kejauhan.

Namun berbeda dengan para umat Hindu, indah dan terangnya bulan membawa para umat Hindu berbondong-bondong menuju Pura untuk melaksanakan upacara adat yang biasa disebut sebagai upacara Purnama. Upacara ini selalu dilaksanakan setiap munculnya bulan purnama/bulan penuh (sukla paksa).

Upacara ini dilaksanakan untuk memuja kepada Sang Hyang Candra dan Sang Hyang Ketu yang merupakan dewa kecemerlangan. Para umat Hindu memohon kesempurnaan dan cahaya suci dari Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dalam berbagai wujud Ista Dewata.

Dalam upacara ini, umat meminta berkah kepada Ida Sang Hyang Widhi karena telah menerangi dunia beserta isinya dan kebersihan lahir dan batin. Upacara ini pun dilaksanakan untuk meminta  kekuatan dan sinar suci Sang Hyang Widhi dalam manifestasiNya yang berfungsi sebagai pelebur segala mala (kekotoran) yang ada di dunia.

Situasi Upacara Purnama yang diikuti para umat Hindu di Pura
Parahyangan Jagat Guru (3/12/17)
- Imanuel Eka Pranata -

Pada bulan Purnama/bulan penuh menurut Agama Hindu, Dewa dan Widyadara-widyadari turun membersihkan dan menyucikan alam semesta beserta isinya. Kebersihan diri mempunyai peran penting dalam kehidupan untuk mencapai keselarasan baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. 

Dengan memiliki diri yang bersih, kita akan diberikan kemudahan dan kebahagiaan. Sebagai umat Hindu memelihara kebersihan hati dan pikiran merupakan hal yang sangat penting karena akan bermakna nantinya baik di dunia maupun di hadapan Tuhan.

“Yang membedakan upacara ini dengan upacara lainnya adalah Upacara Purnama merupakan upacara  yang rutin dilakukan setiap setiap bulan.” ujar Punandinte Nyoman Dinta sebagai pemimpin upacara saat ditemui di Pura Parahyangan Jagat Guru

Pada waktu melakukan pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, setiap Upacara Purnama umat dapat memberikan persembahan berupa: daun, bunga, buah dan air yang ditata sedemikian rupa menjadi sebuah sesaji atau banten, atau dengan mempersembahkan canang sari yang merupakan simbol persembahan karma wasana dalam bentuk pikiran, kata-kata dan berbagai jenis perbuatan kehadapanNya baik itu pada kehidupan yang terdahulu, sekarang  maupun yang akan datang.

Salah satu prosesi dari Upacara Purnama di Pura Parahyangan Jagat Guru (3/12/17)
- Imanuel Eka Pranata -

Menurut Punandinte Nyoman Dinta saat upacara Purnama ini juga diperlukan api untuk membakar dupa karena asap yang dihasilkan dianggap atau dijadikan simbol sebagai penghantar seluruh persembahan yang telah disiapkan. Ada pula air suci untuk diminum yang dianggap dapat  membersikan diri dari dalam.


Umat Hindu yakin bahwa kelahirannya di dunia tidak terlepas dari karma masa lalunya. Maka saat bulan Purnama umat Hindu membersihkan diri secara lahir batin. Umat Hindu meyakini bahwa air merupakan sarana pembersih yang sangat penting bagi manusia dan sebagai pelebur kotoran dari tubuh manusia.





Kelompok 1 :
1. Yolanda Vania G. - 00000026532 2. Celine - 00000026513 3. Indra Sulistiyanto - 00000026514 4. Imanuel Eka Pranata - 00000026392 5. Virgilery Levana - 00000026505


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat Penting Menikahi Orang Tionghoa

Perbandingan Pendidikan Jepang dan Indonesia