Perbandingan Pendidikan Jepang dan Indonesia
Fira saat berfoto bersama teman-teman satu kelasnya. (Dok. pribadi Fira) |
Budaya merupakan suatu hal yang dapat kita pelajari. Maka dari itu budaya bersifat tidak statis. Kita dapat mempelajari budaya dengan berbagai macam cara. Untuk mempelajari sebuah budaya kita harus berbaur dan beradaptasi dengan budaya tersebut. Selain itu toleransi yang tinggi juga membantu kita untuk mendekatkan diri kita terhadap budaya tersebut.
Setiap negara pasti memiliki ciri khas kebudayaannya masing-masing, seperti sistem pendidikan setiap negara juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pendidikan bisa menjadi salah satu tolak ukur bagi kesuksesan seseorang. Di Indonesia, pemerintah sering memberikan kesempatan bagi murid-murid untuk melakukan pertukaran pelajar. Hal ini bertujuan agar murid-murid di Indonesia bisa membuka pikirannya terhadap hal baru dan bisa menjadi tolak ukur yang baik bagi pendidikan di Indonesia. Salah satu negara yang cukup sering melakukan pertukaran pelajar dengan Indonesia adalah Jepang.
Seorang Warga Negara Indonesia yang bernama Fira mendapat kesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar ke Jepang. Fira mendapat kesempatan ini saat dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Kedisiplinan dan ketertiban di Jepang sangat diluar bayangan wanita ini. Banyak sekali budaya yang sebelumnya Fira tidak tahu, menurutnya orang Jepang itu sangat sopan dan selalu menaati peraturan yang ada. Namun, awalnya bahasa lah yang menjadi hambatan Fira saat berada di Jepang. Ia pun merasa bahwa dirinya “menumpang” di negara orang, jadi hal ini membuat Fira harus lebih menghormati semua kebudayaan dan peraturan yang ada di negara tersebut.
Fira adalah seorang Warga Negara Indonesia yang berhijab. Sedangkan seperti yang kita tahu bahwa rata-rata orang Jepang tidak memiliki agama. Dirinya menjadi orang minoritas saat sampai di sana. Namun, hal ini tidak menutup kemugkinan untuk Fira dalam bergaul di Negara 'orang' tersebut. “Disana semua orang terbuka dalam bergaul, cara bertemannya seperti biasa. Berkenalan lalu ngobrol-ngobrol.” Ujar Fira.
Fira bersama teman-temannya saat menonton festival Sekolahnya saat di Jepang. (Dok. pribadi Fira) |
Dan berikut merupakan perbedaan antara Budaya Jepang dan Indonesia dalam bidang pendidikan :
Seragam
Jepang memiliki dua jenis seragam wajib, yaitu seragam musim panas dan seragam musim dingin, sedangkan Indonesia hanya memiliki seragam musim panas. Untuk seragam musim panas Jepang memiliki seragam yang sangat berbeda dengan di Indonesia. Di Jepang, semakin tinggi jenjang pendidikan yang dimiliki maka rok yang digunakan semakin pendek, sedangkan di Indonesia sebaliknya.
Jika seragam musim panas di Jepang pendek-pendek, sebaliknya seragam musim dingin di Jepang cenderung panjang dan tertutup.
Contoh seragam di Jepang. Sumber : Google |
Transportasi
Siswa di Jepang sejak sekolah dasar sudah diajarkan untuk menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta atau bahkan jalan kaki dan menggunakan sepeda. Siswa dilarang keras pergi ke sekolah menggunakan kendaraan pribadi.
Sedangkan siswa di Indonesia rata-rata berpergian ke sekolah dengan membawa kendaraan pribadi, terutama kendaraan roda dua. Bahkan, untuk menengah atas, siswa bepergian ke sekolah menggunakan kendaraan roda empat. Namun, ini sering dijadikan ajang untuk pamer kekayaan.
Bangunan
Di Jepang gedung atau bangunan terlihat sangat modern. Setiap sekolah memiliki ruangan-ruangan khusus untuk digunakan. Orang Jepang terkenal taat aturan dan bersih, hal ini yang membuat bangunan menjadi bersih dan rapih.
“Setiap murid disana memiliki tiga sepatu, sepatu yang buat diluar, sepatu buat yang biasa dan sepatu yang buat di gymnya” kata Fira.
Hal ini membuat bangunan menjadi bersih dan rapih. Tidak hanya itu, untuk kebersihan kelas biasanya setelah jam pulang sekolah sekitar pukul 3 sore seluruh siswa dikelas gotong royong membersihkan kelas, menyapu, mengelap kaca, mengepel lantai, mengatur atribut kelas sehingga pada keesokan harinya, tidak repot membersihkan kelas yang masih kotor dan halaman yang berhamburan sampah.
Tidak seperti di Indonesia, ruangan yang dimiliki sekolah dijadikan multifungsi. Seperti lapangan upacara yang dapat dijadikan tempat olahraga atau bahkan tempat parkir. Di indonesia juga siswa hanya memiliki satu jenis sepatu saja yang digunakan untuk semua kegiatan di sekolahnya. Kebersihan kelas pun terkadang hanya mengandalkan office boy yang disediakan sekolah.
Contoh ruang kelas di Jepang. Sumber : Google |
Jam Belajar
Jam belajar di Jepang di mulai pukul 09.00 pagi dan berakhir pada pukul 16.00 sore. Sedangkan di Indonesia di mulai pukul 06.30 pagi dan berakhir pada pukul 13.00 siang.
Tidak hanya terdapat perbedaan, pendidikan di Indonesia dan Jepang pun memiliki persamaan, yaitu :
Mata Pelajaran
Indonesia dan Jepang memiliki mata pelajaran yang relatif sama. Hanya saja sejarah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan sejarah yang diajarkan di Jepang. Tiap negara pasti mempelajari sejarah masing-masing. Namun, secara keseluruhan relatif sama. Materi yang sedang diajarkan di Jepang sama dengan materi yang sedang di ajarkan di Indonesia.
Tingkat Pendidikan
Di Jepang dan Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang sama yaitu Sekolah Dasar enam tahun, Sekolah Menengah Pertama tiga tahun dan Sekolah Menengah Atas tiga tahun. Untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, setiap sekolah juga melakukan test yang berguna sebagai syarat memasuki sekolah tersebut.
Inilah perbedaan dan persamaan yang terjadi di pendidikan Jepang dan Indonesia. Dari sini kita bisa mengetahui mengapa Negara Jepang lebih maju dibandingkan Indonesia. Selain dari pendidikan, juga dari kesadaran masyarakat dan didikan orang tua yang sudah melekat sejak dini.
Berikut adalah hasil wawancara kami bersama Fira :
https://soundcloud.com/virgilery-levana/intercultural
Kelompok 1 :
1. Yolanda Vania G. - 00000026532
2. Celine - 00000026513
3. Indra Sulistiyanto - 00000026514
4. Imanuel Eka Pranata - 00000026392
5. Virgilery Levana - 00000026505
Komentar
Posting Komentar