Syarat Penting Menikahi Orang Tionghoa
![]() |
Sepasang kekasih yang akan mengikat janji suci. |
Keyakinan merupakan kunci utama bagi sepasang kekasih yang ingin meneruskan hubungannya ke jenjang pernikahan, karena pernikahan merupakan hal yang sakral untuk membentuk sebuah keluarga dan meneruskan keturunan keluarga. Setiap budaya pastinya memiliki proses yang berbeda beda dalam mempersiapkan pernikahan. Begitupun dengan budaya tionghoa, ada beberapa proses yang harus di lewati. Sangjit dan teapai merupakan proses yang wajib dilakukan bagi mereka yang memiliki keturunan tionghoa sebelum melakukan resepsi pernikahan.
Namun, sebelum masuk ke acara sangjit ada seseorang yang sangat penting yaitu mak comblang. Siapa itu mak comblang ? Hari gini masih ada mak comblang aja seperti zaman Siti Nurbayah. Mak Comblang disini tidaklah sama seperti pengertian mak comblang pada umumnya, tetapi beliau adalah seseorang dari keluarga pihak laki-laki yang mengirim bingkisan ke keluarga pihak perempuan. Tugas mak comblang disini bukanlah sebagai orang yang menjodohkan kedua belah pihak , namun sebagai perantara pihak laki-laki untuk mengirim sedikit bingkisan kepada pihak perempuan. Jika bingkisan diterima oleh pihak perempuan artinya pihak laki-laki sudah dibukakan jalannya untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Setelah proses comblang ini berakhir, biasa nya mak comblang ini menentukan waktu yang pas (hari baik) untuk berlangsungnya acara sangjit hingga resepsi. Menentukan waktu biasa dilakukan berdasarkan shio dan elemen nya dari masing-masing pasangan. Hal ini dilakukan agar hubungan kedepannya berjalan baik-baik saja dan dijauhkan dari malapetaka. Setelah menentukan hari, waktu, tanggal, dan bulan ini barulah sepasang kekasih ini bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu sangjit sampai resepsi.
SANGJIT
![]() |
Acara Sangjit yang dilakukan oleh kedua pihak keluarga dari mempelai. |
Untuk prosesi ini biasanya pasangan menentukan orang yang dituakan terlebih dahulu untuk mengatur ini semua. Tugas mak comblang disini sangat penting, sangjit bisa terjadi jika bingkisan yang diberikan mak comblang di terima pihak perempuan sebelumnya. Sangjit biasanya dilakukan 1 bulan sampai 1 minggu sebelum berlangsungnya pernikahan dan dilaksanakan sebelum makan siang. Proses ini dimana pihak laki-laki memberikan barang berupa berbagai bingkisan kepada pihak perempuan. Setiap barang yang dikasih memiliki makna tersendiri dan nantinya akan digunakan setelah perkawinan nanti. Barang-barang yang akan diberikan di tempatkan diatas box atau nampan yang berwarna merah
“Yang dibawa itu kain, alat mandi, kosmetik, perhiasan lengkap, uang yang dimasukan dalam angpao, buah sebanyak 12 atau 18 biji , sepasang lilin, peralatan teapay, makanan snack , permen, kaki babi, kue ada 12 atau 18 biji, arak, dan sampanye (wine merah)” ujar Fam Kiat Lan sebagai orang yang dituakan saat ditemui di rumahnya.
Tidak hanya pria yang menyiapkan barang, namun pihak keluarga perempuan juga menyiapkan barang sebagai hantaran balik. Pihak perempuan menyiapka angpao, pakaian lengkap laki-laki dan satu nampan makanan manis. Proses ini unik , pihak perempuan akan memberikan angpao kepada pihak laki-laki yang membawa barang-barang tersebut sebagai balas budi. Proses sangjit juga bisa disebut atau sama seperti acara lamaran. Biasanya, keluarga pihak laki-laki (ibu/wali) juga akan memberikan kalung kepada sang perempuan sebagai tanda pengikatan bahwa perempuan ini telah dimiliki atau diikat oleh pihak keluarga laki-laki.
AKAD NIKAH
Proses ini dilakukan sesuai agama yang dianut oleh mempelai. Biasanya akad nikah dilakukan pagi hari sebelum teapay dan resepsi berlangsung. Malam hari sebelum akad nikah ada proses menghias kamar. Prosesi ini tidak kalah penting dengan sangjit. Kamar pengantin di hias menggunakan warna merah yang artinya kebahagiaan. Di dalam kamar pengantin juga terdapat lampu atau lilin lentera dua pasang dimana lilin atau lampu tersebut tidak boleh mati sampai acara resepsi selesai. Lampu itu melambangkan hubungan keluarganya dapat terang seperti lampu atau lilin tersebut.
TEAPAY
![]() |
Melisa dan Jansen sedang memberikan teh kepada orang tuanya di Hotel Mercure Jakarta Sabang (5/10/17). |
Ini merupakan tradisi minum teh sesudah akad nikah, dan biasanya dilakukan beberapa jam sebelum resepsi pernikahan berlangsung. Acara ini dilaksanakan di ruangan yang sudah didekorasi merah dan terdapat hiasan tulisan mandarin. Teapay dilakukan dengan maksud untuk menghormati orang yang lebih tua. Acara hanya boleh diikuti oleh keluarga kedua belah pihak yang sudah pernah menikah dan orang yang dituakan. Setiap anggota keluarga yang belum pernah menikah, sekalipun mereka adalah kakak dan adiknya tetap saja dilarang mengikuti acara ini. Teapay dimulai dengan orang tua duduk di kursi yang sudah disediakan. Setelah duduk, sebagai tanda memberi penghormatan dengan berdiri dan membungkukkan badan sambil mengepalkan kedua tangan. Kemudian mempelai memberikan teh kepada orang tua untuk diminum. Setelah orang tua itu menghabiskan, mempelai mengambil gelasnya. Sebagai balasan, orang tersebut memberikan imbalan kepada mempelai itu berupa angpao atau perhiasan sebagai karena sudah melayani mereka untuk minum teh. Menurut Fam Kiat Lan, ini merupakan teh yang sangat mahal, jadi para orang tua yang telah dilayani untuk meminum teh harus memberikan imbalan yang sangat besar kepada mempelainya.
Setelah semua prosesi tersebut selesai, barulah sang mempelai diperbolehkan untuk memasuki acara resepsi pernikahan. Setiap orang memiliki persiapan dan adat yang berbeda dalam pernikahannya mulai dari yang kental akan adatnya hingga yang sudah modern. Meskipun bebeda namun inti dari adat pernikahan itu tetaplah sama yaitu demi kebaikan dalam hubungannya keluarganya kelak.
Kelompok 1 :
1. Yolanda Vania G. - 00000026532 2. Celine - 00000026513 3. Indra Sulistiyanto - 00000026514 4. Imanuel Eka Pranata - 00000026392 5. Virgilery Levana - 00000026505
Kelompok 1 :
1. Yolanda Vania G. - 00000026532 2. Celine - 00000026513 3. Indra Sulistiyanto - 00000026514 4. Imanuel Eka Pranata - 00000026392 5. Virgilery Levana - 00000026505
Komentar
Posting Komentar